Pulau lombok yang penuh dengan keindahan alam flora dan fauna. Komodo adalah salah satu hewan purba yang masih hidup sampai sekarang. Dan pulau ini di diami Suku Sasak yang menggunakan bahasa sasak. Suku ini sebagian besar beragama Islam dan menenun adalah salah satu keahlian para perempuan dewasa suku sasak.
Suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, tetapi hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktik ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak Boda".
Mengenal Lebih Dalam Suku Sasak Di Lombok Nusa Tenggara Barat
Agus Djaenut Setiawan - Pulau lombok yang penuh dengan keindahan alam flora dan fauna. Komodo adalah salah satu hewan purba yang masih hidup sampai sekarang. Dan pulau ini di diami Suku Sasak yang menggunakan bahasa sasak. Suku ini sebagian besar beragama Islam dan menenun adalah salah satu keahlian para perempuan dewasa suku sasak.
Suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, tetapi hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktik ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak Boda".
Sejarah Suku Sasak
Kata Sasak berasal dari kata sak sak, artinya satu satu. Kata sak juga dipakai oleh sebagian suku Dayak di pulau Kalimantan untuk mengatakan satu. Orang Sasak terkenal pintar membuat kain dengan cara menenun, dahulu setiap perempuan akan dikatakan dewasa dan siap berumah tangga jika sudah pandai menenun. Menenun dalam bahasa orang Sasak adalah Sèsèk.
Kata sèsèk berasal dari kata sesak,sesek atau saksak. Sèsèk dilakukan dengan cara memasukkan benang satu persatu(sak sak), kemudian benang disesakkan atau dirapatkan hingga sesak dan padat untuk menjadi bentuk kain dengan cara memukul mukulkan alat tenun. Uniknya suara yang terdengar ketika memukul mukul alat tenun itupun terdengar seperti suara sak sak dan hanya dilakukan dua kali saja.
Itulah asal kata sasak yang kemudian diambil sebagai nama suku dipulau Lombok. Menurut Sumber Lisan, mengatakan bahwa dahulu bumi Lombok ditumbuhi hutan belantara, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa: Sasak diartikan buluh bambu atau kayu yang dirakit menjadi satu. Sedangkan dalam Kitab Negarakertagama (Decawanana): Sasak dan Lombok dijelaskan bahwa Lombok Barat disebut Lombok Mirah dan Lombok Timur disebut Sasak Adi.
Adat Istiadat Suku Sasak
Rombongan 'nyelabar' terdiri lebih dari 5 orang dan wajib mengenakan pakaian adat (dodot). Rombongan tidak boleh langsung datang kekeluarga perempuan. Rombongan terlebih dahulu meminta izin pada Kliang atau tetua adat setempat, sekadar rasa penghormatan kepada kliang, datang pun ada aturan rombongan tidak diperkenankan masuk ke rumah pihak gadis. Mereka duduk bersila dihalaman depan, satu utusan dari rombongan itu yang nantinya sebagai juru bicara menyampaikan pemberitahuan.
Kepercayaan suku sasak
Saat ini Kepercayaan Masyarakat Lombok mayoritas adalah memeluk Agama Islam. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat
Penduduk dibeberapa kabupaten yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat Beragama Islam (rata-rata diatas 90%)
Sedangkan sebelumnya, beberapa sumber menggungkapkan bahwa Pulau Lombok atau di sebut Gumi Sasak pernah dikuasai oleh kepercayaan Hindu (Beragama Hindu). Hal ini terlihat dari artikel Bagaimana Pengaruh Hindu Budha di Gumi Gumi Sasak Lombok? menjelaskan pada masa lampau ketika kekuasaan-kekuasan kerajaan Hindu-Budha memperluas daerah kekuasannya hingga ke Pulau Lombok.
Hal lainnya juga terlihat di beberapa tempat yang ada di Pulau Lombok terdapat banyak tempat peribadatan agama Hindu, Khususnya di Kabupaten Lombok Barat, Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Utara (Sebagian kecil).
Demikian informasi yang saya bisa saya gali. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf apabila ada yang salah dalam tulisan atau kata-kata. Kritik dan saran saya tunggu ya.
Komentar
Posting Komentar